suatu ketika bersama sahabat |
BEBERAPA
hari ini, saya berpikir untuk mempunyai sebuah kamera. Tujuan saya memang
sangat sederhana, untuk memotret realitas di lingkungan yang saya kunjungi, pemandangan
yang kulihat dan buku-buku yang kubaca. Saya ingin mengabadikan semua momen
tersebut lalu kemudian mencatatnya dalam blog pribadiku agar kelak menjadi kenang-kenangan
buat semasa hidupku.
***
***
Hal
yang membuat kita susah menulis memang tidak adanya gambar atau sebuah foto. Kita
akan merasa susah untuk memulai, tanpa ada sebuah objek tersebut. Kita akan mengalami
kesusahan untuk membayangkan atau berimajinasi tentang apa yang akan kita
tulis. Olehnya itu, salah satu trik untuk bisa menulis bebas juga harus
membutuhkan gambar atau sebuah foto agar kita bisa menghasilkan sebuah karya
yang baik. Dengan gambar atau foto, ide akan mengalir dengan cepat dan
kata-kata akan tersusun dengan rapi dan sangat enak untuk dibaca.
Inilah
kadang yang membuatku susah untuk menulis secara produktif. Ketika saya melihat
sesuatu yang menurutku sangat menarik untuk ditulis, saya hanya bisa
memandangnya karena tak punya kamera. Saya hanya menyimpannya dalam ingatanku
atau mencatatnya dalam sebuah buku kecil. Namun jika berhadapan dengan banyak
urusan dan tugas ingatan itu kemudian hilang dan lupa untuk memulai. Itulah karena
tidak adanya sebuah kamera lalu kemudian tidak bisa memotret pemandangan
realitas lingkungan sosial. Namun ini bukan sebuah kekurangan untuk
menghasilkan sebuah tulisan. Saya hanya akan berusaha semampu yang aku punya, dengan
keterbatasan itu meskipun tanpa kamera.
Sebuah
kamera memang sangat penting dalam menjalani kehidupan keseharian kita. Namun saya
belum bisa memiliki itu. Saya hanya cukup bersabar. Mungkin bunga-bunga itu
belum mengarah pada kehidupanku. Saya hanya cukup menjalaninya saat ini. Menjalaninya
dengan penuh semangat untuk menghasilkan sebuah tulisan-tulisan sederhana.
Satu
kebanggaan besar dalam hidupku ketika saya mempunyai kamera Canon agar bisa
memotret apa saja yang menyangkut kehidupan keseharian masyarakat kecil lalu
kemudian membumikannya dengan tulisan-tulisan sederhana. Harapanku, agar
terjadi perubahan dalam kehidupan keseharian mereka.
Kendari,
7 Februari 2016
La
Ode Halaidin
0 komentar:
Posting Komentar