Anak-anak Timur Indonesia
DITENGAH adanya hingar-bingar konsolidasi Capres dan
Cawapres untuk lima tahun kedepan, banyak figur dan para analisis politik
mengatakan, tahun ini merupakan momentum untuk bisa benar-benar memperhatikan
untuk memilih pemimpin yang mempunyai potensi dalam memajukan Negara Republik
Indonesia. Bukan hanya bagian Kawasan Barat Indonesia tetapi juga bagian Kawasan
Timur Indonesia ketika berbicara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yang paling menarik adalah bahwa pemilihan Presiden dan wakil presiden tahun 2014 ini merupakan memilih karena bukan partai politik
tetapi memilih karena figur.
Kata memprioritaskan. sebenarnya saya tidak setujuh dengan istilah ini, karena ketika kita berbicara memprioritaskan dalam konteks untuk membangun Negara Republik Indonesia berarti kita berbicara daerah atau kawasan Indonesia bagian mana yang akan didahulukan atau yang harus diperhatikan didalam pembangunan ekonomi. Hal ini dapat mengindikasikan, terjadinya diskriminasi pembangunan wilayah antara bagian Kawasan Barat Indonesia dan bagian Kawasan Timur Indonesia yang nantinya akan berujung pada kecemburuan sosial. Inilah yang kemudian memicu adanya terjadinya konflik antar wilayah di negara kita tercinta Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang besar, mempunyai pulau-pulau yang sangat banyak yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Perjalanan reformasi suda 16 tahun dan merdeka hampir 69 tahun. Namun, perencanaan untuk peningkatan perekonomian negara masih sangat terbatas dan bahkan belum menunjukan banyak kemajuan serta masih tertinggal jauh dari negara tetangga maupun negara berkembang lainnya.
MUSREMBANGNAS, tanggal 30-04-2014. Hanya ada delapan Provinsi yang mendapatkan penghargaan mengenai pembangunan tata kelola kota yang terbaik dan memiliki perencanaan pembangunan yang tercepat antara lain yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra, DKI Jakarta, Jogjakarta, Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Gorontalo. Dari delapan Provinsi tersebut, hanya ada dua Provinsi Indonesia bagian timur yang berhasil mendapatkan penghargaan yakni NTT dan Provinsi Gorontalo.
Dalam wawancara disebuah media Metro TV, Sudirman Habibie ketua BAPPEDA Gorontalo ketika ditanya mengenai harapan kepada Presiden baru yang terpilih mengatakan, Presiden baru harus lebih jelih dan harus memperhatikan Indonesia bagian timur. Sudirman mengatakan Indonesia bagian timur mempunyai potensi laut sekitar 70% dan mempunyai kekayaan alam seperti pertambangan laut, pariwisata dan lain sebagainya.
Anggaran di Indonesia bagian timur yang dikucurkan selama ini, memang masih stengah-stengah sehinggah pembangunan infrastruktur seperti bandara, pelabuhan, jembatan, pasokan listrik dan jalan raya masih terbengkalai dan mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan Indonesia bagian barat. Sehingga tidak salah, ketika kita mengatakan bahwa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia dibagian barat sangat tinggi dan berkembang dengan pesat dibandingkan dengan Indonesia bagian timur. Indonesia bagian barat kemajuannya lebih mendominasi baik dilihat dari infrastruktur, pendidikan dan lain sebagainya.
Pertumbuhan ekonomi, sangat dipengaruhi oleh ketersediannya berbagai variabel, seperti modal fisik, modal manusia, sumber daya alam dan juga pengetahuan teknologi. Seperti Capital investasi sector public dalam perekonomian meliputi pembangunan infrastruktur misalnya jalan, jembatan, pelabuhan laut, Bandara, jaringan telekomunikasi dan listrik. Didalam berbagai penelitian tentang peranan infrastruktur, seperti yang dikatakan oleh J’afar (2007) bahwa infrastruktur memiliki peranan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi, baik dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Misalnya dalam jangka pendek, yaitu infrastruktur dapat menciptakan lapangan kerja sedangkan dalam jangka menengah dan jangka panjang infrastruktur dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam sektro-sektor ekonomi terkait.
Pembangunan infrastruktur yang memadai dapat membuat konektivitas yang sangat vital dalam mengurangi angka kemiskinan. Menurut Deputy Country Director Asian Development Bank (ADB), Edimon Ginting, Ph.D mengatakan kemungkinan pertumbuhan ekonomi saat ini hanya banyak dinikmati oleh masyarakat perkotaan dan belum banyak dinikmati oleh masyarakat pedesaan, apalagi dapat dinikmati masyarakat dibagian Kawasan Timur Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena, lambannya pembangunan infrastruktur di Kawasan Timur Indonesia. Secara nasional 41 persen kondisi jalan dikabupaten masih sangat buruk, sehingga hal inilah yang memperburuk citra Indonesia bagian timur untuk menarik para investor.
Didalam kaitan ini, maka tidak ada pengecualian untuk tidak membangun bagian Kawasan Timur Indonesia, siapapun presiden yang terpilih harus memperhatikan serta mengimplementasikan dan merealisasikan adanya penunjang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi tersebut. Karena pembangunan infrastruktur Indonesia bagian timur dan indonesia bagian barat dapat membuka akses yang baik disuatu wilayah dan antar wilayah, sehingga dapat menyebabkan serta mempercepat kelancaran produksi dan juga perdagangan antar daerah.
Presdien yang terpilih, entah Prabowo dan Hatta Rajasa ataupun Jokowi dan Jususf Kalla harus bijak dan harus adil dalam menentukan setiap kebijakan, sehingga semua masyarakat di nusantara dapat hidup berdampingan, dan sejahtera bersama-sama. Setiap tantangan yang ada dalam pembangunan harus dijawab dengan pemerataan. Pemerintah harus melihat seluruh potensi yang ada dan dapat dimanfaatkan dengan baik yang kemudian dimaksimalkan pengelolaannya, agar dapat memberikan kontribusi bagi setiap daerah.
Indonesia bagian timur adalah realitas pembangunan Indonesia saat ini. Maka tidak dipungkiri dengan tersediannya berbagai sumber daya alam yang sangat potensial, pemerintah kedepan harus lebih memperhatikan kawasan Timur Indonesia dengan membangun industry hulu maupun industry hilir. Peluang percepatan pembangunan daerah yang penting adalah meningkatkan keterbukaan ekonomi lokal seperti meningkatkan status pelabuhan laut dan udara yang dibarengi dengan pembangunan sistem transportasi darat yang memadai (aksesibilitas dan koneksitas/ICT).
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 merupakan program pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono yang salah satu targetnya adalah bagian Kawasan Timur Indonesia yang akan dijadikan bagian dari perencanaan pembangunan ekonomi khusus seperti Maluku, Papua, Sulawesi dan Kalimantan. MP3EI harus dijadikan landasan agar dapat menggairahkan setiap kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya karena perananya sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi.
Kawasan Timur Indonesia harus menjadi kekuatan penyeimbang baru dalam pembangunan Indonesia menuju masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Semua potensi yang ada dikawasan Timur Indonesia harus bisa dikelola dengan baik dan benar dengan melakukan pengawasan yang ketat agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Kata memprioritaskan. sebenarnya saya tidak setujuh dengan istilah ini, karena ketika kita berbicara memprioritaskan dalam konteks untuk membangun Negara Republik Indonesia berarti kita berbicara daerah atau kawasan Indonesia bagian mana yang akan didahulukan atau yang harus diperhatikan didalam pembangunan ekonomi. Hal ini dapat mengindikasikan, terjadinya diskriminasi pembangunan wilayah antara bagian Kawasan Barat Indonesia dan bagian Kawasan Timur Indonesia yang nantinya akan berujung pada kecemburuan sosial. Inilah yang kemudian memicu adanya terjadinya konflik antar wilayah di negara kita tercinta Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang besar, mempunyai pulau-pulau yang sangat banyak yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Perjalanan reformasi suda 16 tahun dan merdeka hampir 69 tahun. Namun, perencanaan untuk peningkatan perekonomian negara masih sangat terbatas dan bahkan belum menunjukan banyak kemajuan serta masih tertinggal jauh dari negara tetangga maupun negara berkembang lainnya.
MUSREMBANGNAS, tanggal 30-04-2014. Hanya ada delapan Provinsi yang mendapatkan penghargaan mengenai pembangunan tata kelola kota yang terbaik dan memiliki perencanaan pembangunan yang tercepat antara lain yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra, DKI Jakarta, Jogjakarta, Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Gorontalo. Dari delapan Provinsi tersebut, hanya ada dua Provinsi Indonesia bagian timur yang berhasil mendapatkan penghargaan yakni NTT dan Provinsi Gorontalo.
Dalam wawancara disebuah media Metro TV, Sudirman Habibie ketua BAPPEDA Gorontalo ketika ditanya mengenai harapan kepada Presiden baru yang terpilih mengatakan, Presiden baru harus lebih jelih dan harus memperhatikan Indonesia bagian timur. Sudirman mengatakan Indonesia bagian timur mempunyai potensi laut sekitar 70% dan mempunyai kekayaan alam seperti pertambangan laut, pariwisata dan lain sebagainya.
Anggaran di Indonesia bagian timur yang dikucurkan selama ini, memang masih stengah-stengah sehinggah pembangunan infrastruktur seperti bandara, pelabuhan, jembatan, pasokan listrik dan jalan raya masih terbengkalai dan mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan Indonesia bagian barat. Sehingga tidak salah, ketika kita mengatakan bahwa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia dibagian barat sangat tinggi dan berkembang dengan pesat dibandingkan dengan Indonesia bagian timur. Indonesia bagian barat kemajuannya lebih mendominasi baik dilihat dari infrastruktur, pendidikan dan lain sebagainya.
Pertumbuhan ekonomi, sangat dipengaruhi oleh ketersediannya berbagai variabel, seperti modal fisik, modal manusia, sumber daya alam dan juga pengetahuan teknologi. Seperti Capital investasi sector public dalam perekonomian meliputi pembangunan infrastruktur misalnya jalan, jembatan, pelabuhan laut, Bandara, jaringan telekomunikasi dan listrik. Didalam berbagai penelitian tentang peranan infrastruktur, seperti yang dikatakan oleh J’afar (2007) bahwa infrastruktur memiliki peranan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi, baik dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Misalnya dalam jangka pendek, yaitu infrastruktur dapat menciptakan lapangan kerja sedangkan dalam jangka menengah dan jangka panjang infrastruktur dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam sektro-sektor ekonomi terkait.
Pembangunan infrastruktur yang memadai dapat membuat konektivitas yang sangat vital dalam mengurangi angka kemiskinan. Menurut Deputy Country Director Asian Development Bank (ADB), Edimon Ginting, Ph.D mengatakan kemungkinan pertumbuhan ekonomi saat ini hanya banyak dinikmati oleh masyarakat perkotaan dan belum banyak dinikmati oleh masyarakat pedesaan, apalagi dapat dinikmati masyarakat dibagian Kawasan Timur Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena, lambannya pembangunan infrastruktur di Kawasan Timur Indonesia. Secara nasional 41 persen kondisi jalan dikabupaten masih sangat buruk, sehingga hal inilah yang memperburuk citra Indonesia bagian timur untuk menarik para investor.
Didalam kaitan ini, maka tidak ada pengecualian untuk tidak membangun bagian Kawasan Timur Indonesia, siapapun presiden yang terpilih harus memperhatikan serta mengimplementasikan dan merealisasikan adanya penunjang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi tersebut. Karena pembangunan infrastruktur Indonesia bagian timur dan indonesia bagian barat dapat membuka akses yang baik disuatu wilayah dan antar wilayah, sehingga dapat menyebabkan serta mempercepat kelancaran produksi dan juga perdagangan antar daerah.
Presdien yang terpilih, entah Prabowo dan Hatta Rajasa ataupun Jokowi dan Jususf Kalla harus bijak dan harus adil dalam menentukan setiap kebijakan, sehingga semua masyarakat di nusantara dapat hidup berdampingan, dan sejahtera bersama-sama. Setiap tantangan yang ada dalam pembangunan harus dijawab dengan pemerataan. Pemerintah harus melihat seluruh potensi yang ada dan dapat dimanfaatkan dengan baik yang kemudian dimaksimalkan pengelolaannya, agar dapat memberikan kontribusi bagi setiap daerah.
Indonesia bagian timur adalah realitas pembangunan Indonesia saat ini. Maka tidak dipungkiri dengan tersediannya berbagai sumber daya alam yang sangat potensial, pemerintah kedepan harus lebih memperhatikan kawasan Timur Indonesia dengan membangun industry hulu maupun industry hilir. Peluang percepatan pembangunan daerah yang penting adalah meningkatkan keterbukaan ekonomi lokal seperti meningkatkan status pelabuhan laut dan udara yang dibarengi dengan pembangunan sistem transportasi darat yang memadai (aksesibilitas dan koneksitas/ICT).
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 merupakan program pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono yang salah satu targetnya adalah bagian Kawasan Timur Indonesia yang akan dijadikan bagian dari perencanaan pembangunan ekonomi khusus seperti Maluku, Papua, Sulawesi dan Kalimantan. MP3EI harus dijadikan landasan agar dapat menggairahkan setiap kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya karena perananya sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi.
Kawasan Timur Indonesia harus menjadi kekuatan penyeimbang baru dalam pembangunan Indonesia menuju masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Semua potensi yang ada dikawasan Timur Indonesia harus bisa dikelola dengan baik dan benar dengan melakukan pengawasan yang ketat agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
0 komentar:
Posting Komentar