06 Desember 2014

Jokowi: Sang Pekerja Keras, Jusuf Kalla: Sang Pemberani

                                                                                 Jokowi dan JK

PEMILU PRESIDEN kini telah usai, seluruh Rakyat Indonesia telah menyalurkan suaranya lewat selembar kertas suara yang dianggap sangat penting sebagai penentu untuk kemajuan bangsa  Indonesia Lima Tahun kedepan. Ketulusan dan keikhlasan Rakyat yang berbondong-bondong untuk memilih Calon Presiden dan Wakil Prseiden, tentu dalam hatinya berharap bahwa Calon Presiden dan Wakil Prseiden yang dipilihnya merupakan sosok yang benar-benar merakyat, dapat memajukan perekonomian Indonesia dan dapat menyelesaikan berbagai persoalan dibumi pertiwi Indonesia misalnya salah satunya adalah masaalah mengenai, Hukum dan HAM dan Korupsi Kolusi dan Nepotisme dll.

Kini tinggal kita berharap dan terus mengontrol serta mengawasi apa yang menjadi janji-janji Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih. Apakah janji-janji tersebut bisa direalisasikan atau hanya janji-janji kosong, yang selama ini hanya dapat meninabobokan atau mengelabui masa Rakyat.

Kepentingan Rakyat harus dijadikan dasar, sebagai pendorong untuk kemajuan dan tercapainya kualitas hidup yang lebih sejahterah. Bukan hanya mengacu pada pengukuran pendapatan konvensional tetapi kesemua dimensi seperti Pertama, Standar hidup material ( pendapatan, konsumsi dan kekayaan ). Kedua, kesehatan. Ketiga, Pendidikan. Keempat, Aktivitas individu termasuk bekerja. Kelima, Suara politik dan tata pemerintahan. Keenam, Hubungan dan kekerabatan sosial. Ketujuh, Lingkungan hidup ( kondisi masa kini dan masa depan ) dan Kedelapan, Ketidakamanan, baik yang bersifat ekonomi maupun fisik. Tentu yang salah adalah menerapkan kepentingan partai, pengusaha dan bagi-bagi kekuasaan.

Penetapan pengumuman KPU mengenai Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih pada tanggal 22 juli 2014 bahwa Jokowi dan Jusuf Kalla ditetapkan sebagai pemenang Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih dengan memperoleh suara 53,64 persen sedangkan untuk Prabowo-Hatta memperoleh suara 46,53 persen.
Presiden dan Wakil Presiden, kedepannya memiliki tugas berat dan pekerjaan rumah yang membutuhkan perubahan besar-besaran. Bekerja keras dan bekerja secara sistematis, bertahap, terukur dan berani mengambil keputusan dalam setiap kebijakan. Sosok pemimpin seperti inilah yang sangat diharapkan oleh rakyat dan sosok ini menurut pandangan hemat saya ada pada Jokowi dan Jusuf Kalla.

Sosok Jokowi dan Jusuf Kalla merupakan sosok yang mempunyai karakter yang berbeda, dan tentu mereka mempunyai kelemahan dan juga kelebihan. Saya, belum pernah bertemu langsung dengan Jokowi tetapi saya sangat terharu dengan karakter yang dimilikinya. Kesederhanaanya yang dimilki, serta senyum dan tawa yang terdapat dimimik wajanya yang terlihat disetiap stasiun televisi menggambarkan keikhlasan dan sifatnya pekerja keras yang berkeinginan untuk melihat rakyatnya sejahterah. Saya masih teringat ketika debat Capres dan Cawapres yang pertama, ketika itu menyinggung mengenai demokrasi. Menurut Jokowi, Demokrasi adalah bekerja dan mendengarkan rakyat.

Jawaban ini terdengar sederhana dan simple sekali, tetapi bagi saya mempunyai makna yang lebih luas. Menurut pandangan hemat saya, bekerja itu adalah bagaimana bekerja melayani rakya dengan baik dan benar, bukan mementingkan kepentingan individu atau kelompok tetapi untuk kepentingan bersama dalam membangun Bangsa dan Negara. Bekerja yaitu bagaimana bekerja dengan melayani rakyat dengan ikhlas dan professional, bukan bekerja atas dasar-dasar tertentu yang arahnya tidak jelas. Mendengarkan rakyat yaitu pergi ke petani-petani, pergi ke pasar-pasar, pergi ke pelelangan ikan dan lain sebagainya. Artinya dengan blusukan seperti ini maka apa yang menjadi keluhan dan kendala yang dialami oleh rakyat dapat didengarkan dan tentu sebagai pemimpin dapat memberikan sebuah solusi yang efektif.

Seperti itulah sosok seorang Jokowi yang bekerja dengan peluh dengan memastikan bahwa rakyatnya dapat dilayani oleh pemerintah. Itulah sosok Jokowi yang pekerja keras dan selalu membuat karya untuk orang banyak. Dan tidak lupa pula saya harus menuliskan kata slogan yang dipakai Jokowi,  yakni Sederhana dalam kesederhanaan.

Disisi lain ada sosok yang tenang dan juga kecil yaitu Bapak H. Jusuf Kalla. Dalam suatu acara Dialog di Kendari Sultra tanggal 11 juni 2014 tempatnya di Restroran Fajar kendari saya sempat berjabat tangan dengan Pak Jusuf Kalla. Seumur hidup saya, baru hari itulah saya sempat berjabat tangan walaupun disetiap acara Dialog atau seminar Pak Jusuf Kalla selalu datang di Universitas Halu Oleo (UHO).

Dari pertemuan tersebut saya memandang, didalam diri Jusuf Kalla ada sosok ketegasan, walaupun selama ini saya selalu mendengarkan bahwa sosok ketegasan itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang semasa hidupnya dihabiskan dalam memegang senjata, melakukan operasi militer dalam dunia ketentaraan. Namun, anggapan ini bagi saya sangat salah kaprah. Ketegasan yakni bagaimana sesorang dapat menyelesaikan setiap persoalan Bangsa dan Negara yang dilakukan dengan musyawarah serta melibatkan seluruh elemen masyarakat. Ketegasan yakni berani mengambil setiap kebijakan, berani mengambil resiko, serta mendemonstrasikan ide dan gagasan hanya untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara dengan cara-cara yang rasionalitas bukan dengan kekerasan atau kepentingan hal lain.

Itulah karakter dalam diri sosok seorang Jusuf Kalla, memosisikan semua orang sebagai subyek yang harus didengarkan, dan juga yang sering digambarkan oleh media masa, bahwa Jusuf Kalla lebih eksplosif, agresif, ingin serba cepat serta melihat dan menyelesaikan setiap persoalan dengan sederhana. Itulah sosok diri Jusuf Kalla yang bertubuh kecil, namun mempunyai keberanian menghadapi setiap resiko, karena tanpa keberanian menghadapi setiap resiko, maka kita akan tetap berjalan ditempat. Yang tidak kalah penting bahwa Jusuf Kalla banyak menyelesaikan berbagai persoalan konflik dibangsa ini misalnya konflik Poso, Ambon, Ace bahkan Myanmar dan juga Filipina. Inilah bentuk torehan dari JK yang bagian dari makna ketegasan.

Dengan penetapan KPU Jokowi dan JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih, kami sebagai Rakyat menaruh harapan besar agar selalu hadir sebagai sang pahlawan yang selalu berada dikerumunan masyarakat dengan menyelesaikan berbagai persoalan di bangsa dan negara ini. Sang pahlawan, tentu hadir bukan ketika semua persoalan suda selesai, atau biasa disebut dengan pahlawan kesiangan, tetapi hadir ketika masyarakat menghadapi berbagai pergolakan persoalan yang menyangkut harga diri bangsa dan negara dimata dunia. Selain itu, harapan besar kami sebagai rakyat, teruslah berkarya untuk bangsa dan negara ini, bekerja dan berkarya untuk orang banyak yang nantinya tentu kami selalu tersenyum dan selalu tersimpan dimemori ketika mengingat karya-karya tersebut. Selamat berjuang Jokowi-JK Presiden dan Wakil Presiden Kita……

0 komentar:

Posting Komentar