10 Maret 2016

Selamat Jalan Oktavianus Pogau

Oktavianus Pogau
Selamat jalan Oktavianus Pogau. Saya sangat terkesan dengan gagasan-gagasanmu tentang Papua. Engkau masih muda sebagai generasi masa kini, tapi pemikiranmu dapat melampaui generasi-generasi sebelumnya. Generasi sekarang sangat jarang berpikir seperti engkau, yang cukup progresif. Engkau juga menginginkan jalan pembebasan untuk Papua, pembebasan untuk kemerdekaan Rakyat Papua.
Kita memang terlahir dengan sejarah yang berbeda dan cukup jauh Papua dan Sulawesi. Namun kita tetap satu ikatan yang tak mungkin terputuskan, Darah yang terlahir sebagai bangsa yang ada di Indonesia. Kita sama-sama berada pada bangsa yang termarjinal, Indonesia Timur. Sulawesi juga merupakan lumbung kemiskinan. Disini hanya sumber daya alam yang dibanggakan, namun rakyatnya tetap berada pada lingkaran kemiskinan yang kronis. Sumber Daya Alam itu yang kemudian hanya di kelolah dan hasilnya di bawah ke Indonesia Barat. Kita dapat menyaksikan itu setiap saat, betapa banyak orang-orang penting Jakarta datang dengan para investronya untuk mengintai sumber daya alam Papua dan Sulawesi. Tujuan itu bukan untuk rakyat jelata dan rakyat kecil. Namun untuk para pemodal yang telah membangun relasi dengan para pejabat Jakarta.
Selamat Jalan Oktavianus Pogau, Selamat Jalan pemikir pembebasan untuk Papua. Semoga akan semakin banyak terlahir sosok pemikir seperti engkau untuk Papua.
Sesuai dengan jalan pikiranmu, untuk memerdekakan Mama Papua, saya mendukung penuh hal itu. Meskipun saya mengetahui, saya tak bisa berbuat apa-apa untuk masyarakat Papua. Namun satu yang ingin saya tekankan bahwa masyarakat Papua hari ini, banyak yang akan terlahir sebagai generasi penerus untuk sebuah revolusi menuju Papua untuk merdeka. Semoga saja generasi itu mulai membuka mata, untuk mengantarkan bangsanya pada peradaban yang lebih maju dan lebih mulia.
Jika ada yang mengatakan bahwa mereka-mereka itu adalah ras penakluk, kalian pantas mengatakan bahwa kalian penakluk, atas ras yang menaklukan kalian, Papua.

Catatan yang tercecer di notebook. Catatan ini ku tulis pada saat meninggalnya Oktavianus Pogau Pemimpin Redaksi Suarapapua.com, pada tanggal 31 Januari 2016.

0 komentar:

Posting Komentar