27 Maret 2016

Kehidupan Perempuan-Perempuan Malam

Sumber Ilustrasi dari: wisatanda.blogspot.com

Sayup-sayup malam mulai terlihat terang. Bintang-bintang yang indah, jatuh bertebaran ke muka bumi seperti ingin memberikan sebuah pesan kepada manusia-manusia perempuan. Wahai perempuan-perempuan malam….malam panjangmu telah tiba. Engkau bebas berkelana dengan kicauanmu kesana-kemari. Menggoda setiap lelaki untuk memenuhi nafsu birahimu. Atau berangkali engkau mencari peruntungan kepada lelaki yang lalu lalang hanya untuk keberlanjutan hidupmu. Engkau bebas memilih lelaki sesuai peruntunganmu. Namun jika itu tidak terlalu meyakinkanmu, lakukanlah semua itu hanya sebagai penyambung hidupmu. Engkau mempunyai kemerdekaan untuk semua itu.
Kehidupan memang pelit wahai perempuan malam. Kehidupan memang keras, penuh kebencian, rakus, laknat dan tak ada belas kasihan. Manusia menggusur manusia. Perempuan menggusur perempuan. Biang laknatnya adalah para lelaki yang haus akan persetubuhan. Mereka mencampakkan kalian, lalu berjalan menikmati malamnya dengan para perempuan malam. Lalu, merubah sifat kalian karena kebencian menjadi perempuan malam.
Biang laknatnya adalah keadaan yang serba sulit. Kondisi ekonomi yang terbatas dan merubah kalian menjadi perempuan malam. Yang muncul dari diri kalian bukan kejahatan. Namun kebencian akan kehidupan yang telah menimpah begitu keji.
***
Perempuan malam. Kehidupanmu seperti berbalik. Dunia kalian seolah hanya mempunyai malam. Sedangkan siang, hanyalah milik orang lain yang mempunyai peruntungan nasib yang baik. Siang ibarat malam dan malam ibarat siang. Siang adalah neraka buatmu yang tidak menghasilkan uang sereceh pun dan kenikmatan. Dan malam adalah surga yang mendatangkan peruntungan. Uang dan kenikmatan.
Perempuan malam. Jika malam mulai tiba engkau akan bersolek, berdandan semenarik mungkin. Seksi dengan rok diatas lutut. Bibir dengan lipstik merah merona bak kembang rembulan. Pakaian tertata rapi dengan gaun-gaun yang indah dan mewah. Engkau akan mulai berjalan dan berdiri dipersimpangan, tempat dimana para lelaki-lelaki lalu-lalang mencari kepuasaan birahi dengan persetubuhan. Engkau berdiri bagai sang ratu menunggu sang pangeran datang menjemput dan membawamu keistana megah kepuasan. Bersamanyalah engkau akan mengerang kepanjangan dalam kenikmatan. Berpelukan dalam satu selimut. Setelah itu ia akan meninggalkanmu tanpa jejak.
Perempuan malam. Kehidupanmu penuh dengan onak dan duri. Tapi apa daya, engkau melakukan karena hanya menyambung hidup. Dan salah satu peruntungan yang engkau dapat hanyalah dengan kehidupan malam. Tak ada yang lain. Dan yang terjadi dalam hidupmu hari ini, terjadilah.

                                                                                                            Laode Halaidin
                                                                                                            Kendari 27 Maret 2016

0 komentar:

Posting Komentar