26 Desember 2015

Keinginan Untuk S2 Luar Negeri



DI MEDIA sosial seperti Facebook, saya mendapatkan informasi study S2 luar negeri dari postingan seorang sahabat yang merupakan dosen Universitas Muhamadiya Kendari. Saya sangat senang jika diceritakan mengenai beasiswa, sembari terus mengenjot semangatku untuk terus banyak belajar. Setiap bertemu sahabat itu, saya sering diceritakan tentang study S2 luar negeri, sembari beliau juga mencari beasiswa untuk S3-nya. Semangatku kian mengebuh-ngebuh jika diceritakan tentang beasiswa. Saya berharap kedepan saya juga bisa mendapatkan beasiswa penuh keluar negeri. Semoga…..

Di kesempatan lain, kami bertemu di salah satu pelataran taman Wali Kota Kendari yang pada saat itu sama-sama belajar bahasa inggris. Beliau memberikan masukan kepada saya. Saya masih teringat ketika sahabat itu mengatakan, bahasa inggris itu penting karena untuk kuliah di luar negeri kita harus butuh penguasaan bahasa inggris, ada tes TOEFL. Beliau juga mendorong kami untuk cepat selesai di S1 agar kami dengan cepat untuk mengurus studi S2 luar negeri. Saya memandangnya, kerendahan hati itu tetap ada dalam dirinya untuk terus belajar, mendalami ilmu pengetahuan untuk kemduian mengaplikasikannya kepada anak-anak didiknya. Semoga saja sahabat itu cepat mendapatkan beasiswa yang dia inginkan. Aminn…

***

Banyak informasi yang saya dapat tentang study S2 luar negeri. Ada senior  yang presentase dihadapan kami, sebelum senior itu berangkat ke Amerika untuk melanjutkan S2-nya. Ketika senior perempuan itu presentase, saya melihatnya memang perjuangan untuk medapatkan S2-nya tidak main-main. Butuh energi besar untuk kemudian ikut menyelam bersama duka, susah, bosan dan tentu juga ada senangnya. Pikirku, saya butuh banyak belajar bersama mereka tentang kesabaran dan ketabahan dalam menjalani kerikil-kerikil tajam yang setiap saat menghadang di setiap jalan mereka. Tekad mereka memang bulat, kuat dan selalu merasionalkan pikiran itu bahwa beasiswa study S2 luar negeri adalah suatu kewajiban untuk kemudian memperdalam ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Saya selalu banyak mendapat pelajaran dari setiap orang. Inspirasi datang ketika saya bertemu banyak orang yang mempunyai kehendak yang sama untuk melanjutkan study S2 itu. Meskipun ada teman-teman yang belum berhasil mendapatkan itu, tetapi saya melihat semangat mereka tetap ada. Keinginan itu menyala seperti bara api yang sewaktu-waktu akan membubul tinggi dan dengan sekejap akan membangkitkan sayap-sayap yang selama ini lelah. Lalu kemudian menerbangkan semangat dirinya mengangkasa bersama ke-optimisan yang diendapnya selama ini.

Pada akhirnya kita semua perlu banyak belajar, sambil menyelam bersama kesusahan yang terus mengelilingi. Saya tidak akan bosan-bosan untuk terus meminta masukan dan terus belajar dari orang lain. Keinginanku dan mimpi-mimpi untuk S2 tetap akan kurawat, meskipun banyak orang selalu beranggapan lain. Dari segi finansial memang saya sangat mustahil untuk melanjutkan S2 keluar negeri itu tetapi banyak inspirasi dan informasi yang saya dapat bahwa ada beasiswa penuh yang disediakan oleh Universitas-Universitas luar negeri.

Saat ini yang terus saya pegang adalah dengan mengasah kemampuan untuk terus belajar. Memperbanyak belajar agar kita mempunyai bekal di kemudian hari dan tidak menyusahkan dalam pencarian beasisiwa. Saya hanya butuh mengalir—mengalir bersama suka maupun duka yang melingkupi. Mengalir bersama ke-egoisan orang-orang yang memandang kita sebelah mata. Kita hanya butuh kerendahan hati untuk menghadapi itu semua. Yang jelas kita mempunyai kesempatan yang sama untuk terus belajar, tinggal bagaimana terus membulatkan tekad untuk mewujudkan mimpi belajar S2 keluar negeri itu.  

Hari ini, saya telah membaca satu informasi lagi tentang beasisiwa S2, S3 dan PHD luar negeri itu. Banyak hal yang kita pelajari dari informasi hotcourses Indonesia tersebut. Banyak anak-anak Indonesia yang tersebar dari berbagai daerah kuliah S2 di luar negeri dengan biaya penuh. Mereka bisa. Semoga saja dengan usaha dan tekad keajaiban itu datang kepada saya dan teman-teman untuk kemudian bisa belajar di luar negeri.

Bagaimana dengan anda! Apakah anda juga mempunyai keinginan untuk belajar di luar negeri. Jika ia, rawatlah mimpi-mimpi itu seperti merawat kuntum bunga yang terus mekar di pagi hari yang cerah.

                                                                        Laode Halaidin
                                                                        Kendari, 26 Desember 2015

0 komentar:

Posting Komentar