21 Desember 2015

Kak, Tegarlah Hadapi Cobaan Hidupmu

                                                                         Ilustrasi


Beberapa bulan yang lalu, saya tengah dirundung kesedihan ketika kakak pertamaku sakit. Saya terus memikirkan mereka, meskipun kakaku telah bersuami dan ada yang merawatnya namun kesedihan ini terus ada. Saya ingin ada didekat kakaku, memberinya kekuatan dengan motivasi agar tetap tegar menghadapi segala cobaan hidupnya. Karena sama-sama di Kendari cuman beda tempat tinggal, saya nginap dikamar teman di kampus baru sementara kakak pertamaku di wayong, akhirnya saya memutuskan untuk bermalam di rumahnya.

Ketika saya melihatnya sakitnya memang cukup parah. Saya berpikir, dia harus bangkit dan terus berobat untuk memikirkan anak-anaknya yang masih kecil. Kakaku harus sehat agar ada yang bisa merawat anak-anak kecilnya dengan baik agar mereka tetap tumbuh sehat. Anak-anaknya memang harus diberikan kasih sayang, kembang senyum dan keceriaan dan olehnya itu Ibunya harus sehat.

Lain halnya dulu ketika aku masih kecil yang memang rentan terkena sakit. Berobat pun sangat jarang karena orang tuaku keterbatasan biaya. Penyakitku terjadi saat usikau dua tahun bahkan sakitku dulu suda di fonis tidak akan pernah sembuh  dan berakibat pada pertumbuhan badanku yang cukup lambat. Kata ibuku, dia tidak pernah mengirah bahwa badanku akan seperti sekarang ini yang melebihi kakak-kakaku karena dari kecil badanku sangat kurus karena penyakit yang menimpaku.

Namun keajaiban datang kata ibuku, ketika bertemu dengan orang pintar yang bisa mengobati penyakitku. Bahkan penyakitku yang katanya tidak akan sembuh, bisa disembuhkan dengan hanya beberapa bulan saja.
 Itulah keajaiban, kadang datangnya kita tak pernah tahu. Kita hanya butuh berdoa dan berikhtiar kepada yang maha kuasa. Manusia hanya bisa berasumsi sedangkan Tuhan punya rencana baik untuk umatnya dengan menghadirkan orang pintar yang bisa mengobati penyakitku. Doa ibu akhirnya bisa terwujud dan saya bisa disembuhkan dari penyakit yang menimpahku itu.

Semua berawal dari berikhtiar berdoa dan berobat, pasti penyakit akan sembuh…..

***
Malam ini, saya kembali dirundung kesedihan. Kakaku yang kedua perempuan juga mengalami sakit-sakitan di seberang laut sana. Tempat tinggalnya cukup jauh di Kalimantan Timur sedangkan saya di Muna. Bila menempuh perjalan lewat kapal laut itu memakan waktu tiga hari tiga malam dengan menghabiskan biaya sekitar satu juta lima ratus ribuh rupiah dan saya tak punya uang sebanyak itu. Jika di Kendari mungkin saya bisa menjenguknya karena biaya perjalananya tidak cukup banyak.

Yang membuat saya terus bersedih, ketika melihat Ibu saya ikut bersedih memikirkan anak-anaknya yang sakit. Sementara tempat tinggal mereka sangat jauh jika Ibu menjenguk mereka. Ibu terkadang menyalahkan kakaku karena mereka bersuami dengan orang yang berkampung jauh. Kata Ibu, ketika mereka sakit seperti ini saya hanya bersedih saja dan tak bisa menjenguknya karena tempat tinggal mereka sangat jauh. Apalagi Ibu tidak bisa menempuh perjalan yang cukup jauh. Ibu hanya bisa menitipkan doa kepada yang maha kuasa agar anak-anaknya dapat sembuh dengan cepat.

***
Kakaku, kamu harus tegar untuk menghadapi cobaan hidupmu. Penyakit adalah bentuk cobaan dari yang maha kuasa kepada hambanya. Kita diberi sakit agar kita tau bahwa hidup tidak selalu mulus. Namun penuh kerikil-kerikil yang tajam dan jika kita tak kuat dan tegar bisa saja kita akan terhenti dan tidak mau melanjutkan perjalanan itu. Sementara dibalik perjalanan itu banyak terdapat hikma dan berlian-berlian kehidupan yang kelak akan engkau berikan kepada anak-anakmu. Sakit bukan berarti akan membuat kita jatuh, terhenti dan melemah namun harus membuat kita kuat dan memilih untuk terus bangkit.

Kakaku, kita mempunyai Ibu yang baik yang terus mendoakanmu agar engkau sembuh. Ibu tak bisa datang bukan karena tidak menyayangi kalian namun karena Ibu tak bisa menempuh perjalan yang cukup jauh. Ibu kita adalah malaikat terbaik yang dikirimkan oleh Tuhan. Kasih sayangnya tak pernah pudar terhadap anak-anaknya meskipun kalian jauh diseberang sana, telah bersuami dan mempunyai kehidupan yang baru. Ibu tetap menyayangi kita semua…

Kak, semoga keajaiban datang padamu agar penyakit yang di deritamu cepat sembuh. Berikhtiar dan terus berdoalah kepada yang maha kuasa. Seperti yang saya katakan, Allah Swt selalu mempunyai rencana dan kehendak baik terhadap umatnya.

                                                                        Raha, 20 Desember 2015
                                                                               Laode Halaidin

0 komentar:

Posting Komentar