02 April 2016

Hari-hari di Bulan Maret

Ilustrasi
Di bulan Maret ini saya melalui hari-hariku dengan cukup berat, rasa senang dan semua tidak merasa melelahkan. Ada satu hal yang saya prioritaskan untuk di selesaikan, menyelesaikan konsultasi hasil penelitian skripsiku dengan pembimbingku yang sangat banyak membantu saya. Meskipun hari Rabu tanggal 6 April saya akan melakukan seminar hasil, tapi sebelumnya saya mengucapkan terlebih dahulu ucapan terimah kasih banyak terhadap pembimbing dua ku, Pak Dr. La Ode Suriadi dan juga pembimbing satu ku yang selalu berbaik hati Dr. Hj. Rostin. Mereka adalah penunjuk jalan saya kedepannya untuk kemudian bisa lebih tangguh mengandrungi hiruk-pikuknya kehidupan ini. Mereka telah banyak mengajarkan saya tentang kesabaran dalam menghadapi situasi sesulit apapun.
Pada bulan Maret ini, saya sangat sedikit membaca buku-buku. Hanya dua buku yang selalu ku bawah dan ku baca setiap saat yaitu Buku Ekonomi Insani karya Justinus Prastowo dan buku fiksi novel karya DEE LESTARI; SUPERNOVA Intelenjensi Embun Pagi. Saya cukup menikamti dua buku ini, meskipun membacanya selalu terputus-putus karena kesibukan dalam menyelesaikan tugas akhirku.
Selama hari-hari di bulan Maret ini, yang membuat saya merasa frustasi adalah ketika dosen Ilmu Ekonomi tiba-tiba menolak bertandatangan untuk menjadi pengujiku. Penolakan itu bukan atas dasar kesibukan atau adanya jadwal mengajar pada hari itu. Namun karena alasan waktu seminar proposalku tidak hadir, dan pada saat saya akan meminta tandatangan persetujuan seminar hasil untuk menjadi pengujiku, dosen tersebut kembali tidak memilih untuk tandatangan alias menolak. Ada pertanyaan yang muncul dalam benak saya, ada apa sebenarnya? Dan apa yang saya rasa dengan penolakan itu?
Saya merasakan semangat saya seperti terpatahkan, lemah dan tidak ingin melanjutkan apa yang saya perjuangkan. Semangat itu seperti remuk berkeping-keping. Suda banyak mendapatkan penolakan dalam hidup saya. Namun ada sesuatu hal yang berbeda dirasakan ketika seorang dosen menolak kita untuk menjadi penguji. Semangat kita seperti tersapuh oleh angin pagi yang diselimuti badai yang begitu kejam, dingin dengan hawa yang enak untuk dinikmati, namun tidak mengenal untuk berkompromi dan tak pernah mengajarkan kita tentang kerendahan hati. Itulah angin yang menyakitkan. Angin dari segala angin.
Bahkan beberapa saat setelah mendapatkan penolakan itu, saya kembali berpikir. Apakah semua dosen akan menolak untuk menjadi pengujiku. Namun, apa yang menjadi kesalahan saya di Jurusan Ilmu Ekonomi sehingga dosen-dosen yang sangat ku hormati itu menolak! Dan salah satu dosen temannya di dalam ruangan itu tiba-tiba berbicara, kamu cari saja dosen yang lain dan menghadap ke sekretaris jurusan. Ia, memang saya akan mencari dosen yang lain.
Saya menuliskan ini bukan karena emosi dan sakit hati. Dan juga saya yakin penolakan itu bukan berarti saya dibenci atau tidak disukai di jurusan itu. Bukan juga karena pilih kasih atau karena hanya berbeda suku. Saya bersahabat dengan beberapa dosen di jurusan itu dan selalu mengajarkan saya tentang kerendahan hati. Saya juga tidak pernah membenci siapa pun di dunia ini. Namun ketika melakukan sesuatu hal yang menurut saya tidak masuk logika pemikiranku dan tidak rasional, saya cukup akan mengkritiknya.
Itulah hari-hariku di bulan Maret ini. Ada beban dalam pikiran tapi tidak cukup untuk membebani hidup saya. Semua itu hanyalah proses untuk kemudian bisa mematangkan diri kita kedepan untuk menghadapi semua kerikil-kerikil kehidupan. Jalan kehidupan memang penuh tikungan, berliku dan penuh dengan nestapa. Kita hanya perlu mengalir, rendah hati dan selalu mengambil pelajaran dari setiap jejak perjalanan kehidupan kita.
Semoga saja hari-hari kedepannya kita menjadi manusia-manusia yang lebih baik dari manusia hari ini.

                                                                                                            Laode Halaidin
                                                                                                            Kendari 2 April 2016

0 komentar:

Posting Komentar