19 April 2016

Selamat Jalan Nenek Yang Kami Cintai

Hari ini saya merasa kehilangan, disalah satu keluarga besarku. Ditengah gembiranya untuk yudisium sarjana, nenek saya meninggal dunia. Nenek meninggal sekitar pukul tiga subuh. Beberapa bulan terakhir ini nenek sakit-sakitan, yang menyebabkan karena faktor usia. Saat ini umurnya sekitar lebih 80-han tahun. Nenek memang suda banyak melewati asam garam dikehidupan ini.

Keluarga di Kendari dan Makassar semua meluangkan waktu untuk pulang. Dan saya tetap di Kendari sampai dengan pukul 13.00 siang untuk mengikuti yudisium.
Saya sedih lantaran tidak bisa pulang untuk melihat wajah nenek untuk terakhir kali. Saya sedih karena saya tidak bisa melihat nenek dimakamkan diliang kuburnya, yang akan didampingkan dengan kakek yang tercinta. Saya harus mengikuti acara yudisium itu, sebagai langka untuk medapatkan gelar kesarjanaanku. Dan itu harus, meskipun saya dilanda kesedihan karena kedukaan itu.
Nenek, engkau memang terpisah dengan keluarga besarmu, namun tidak untuk jiwamu. Rohmu terbang ke dunia lain, ragamu terkubur dengan tanah, namun darahmu akan terus mengalir ke urat-urat anakmu dan cucumu. Kami semua menggambarkan engkau nenek. Engkaulah bersama kakek yang menciptakan tunas-tunas itu, mulai dari anak-anakmu, cucumu dan cicitmu, yang kemudian mengakar menjadi sebuah keluarga besar.
Nenek, engkaulah yang terpatri dalam jiwa kami. Tanpa nenek dan kakek, mungkin Ibuku tak akan lahir dan suda tentu saya dan semua cucu-cucumu yang lain juga tak akan lahir diperadaban ini. Engkau nenek adalah lautan kehidupan, sama seperti Ibuku yang telah melahirkan aku dan kakek adalah bumi, tanah dan langit yang senantiasa menaungi dan menjagai lautan itu.
Nenek dan kakek, kalian akan bertemu dalam satu alam yaitu akhirat. Mungkin kakek akan bahagia karena telah lama menunggu kedatangan nenek yang suda bertahun-tahun. Kalian akan berdendang disana, berkumpul bersama seperti halnya di dunia. Sementara kami anak-anakmu dan cucu-cucumu akan bersedih, karena telah terpisah oleh jarak dan waktu.
Nenek yang kami cintai dan sayangi, selamat jalan, selamat berjumpa lagi dengan kakek. Kami semua dari keluarga besar akan selalu mendoakan agar nenek dan kakek selalu tenang di alam yang kini ditempati. Kami hanya memanjatkan doa-doa sebagai pengantar dan pemulus jalanmu untuk menuju alam yang bernama akhirat itu. Selamat jalan nek, selamat berjumpa lagi dengan kakek yang kamu cintai, yang selama di dunia menemanimu dengan penuh kesetiaan.
Semoga kalian selalu tenang dan amal ibadah kalian di dunia dapat diterima di sisi yang maha mengenggam.


                                                                                                            La Ode Halaidin
                                                                                                            Kendari, 19 April 2016

0 komentar:

Posting Komentar