19 April 2016

Berbaris Kata Dalam Pengantar Skripsiku

MALAM, saya menuliskan pengantar skripsiku dan banyak yang menghinggapi dalam benak pemikiran ini. Yang saya pikirkan pertama adalah kedua orang tuaku dan terutama sekali Ibu saya yang selama ini telah banyak mengorbankan apa yang dimiliki. Tenaga dan waktunya digunakan untuk bertani, demi mencari segepok rezeki untukku yang sedang kuliah di daerah orang lain. Perhatian Ibu adalah sesuatu yang berharga dalam hidup saya. Ibu adalah lentera disetip jalanku yang seringkali dipenuhi duri-duri dalam mengandrungi setiap beban hidupku.

Saya tak akan sanggup membalas semua pengorbanan itu, hingga saya berbuat apapun tak akan bisa membalas budi yang begitu baik dan ikhlas tersebut.
Inilah kiranya penting saya menuliskan catatan ini, sebagai kesan-kesan saya kepada orang-orang yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsiku hingga saya lulus. Saya mengucapkan terimah kasih banyak atas semuanya kepada kedua orang tuaku, saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku yang telah banyak membantu baik moril maupun materiil.
Sebagaimana kata pepata, menyelam sambil minum air, penyelesaian skripsi membutuhkan proses yang sangat panjang dan tergolong berat. Kadang kita dihinggapi rasa senang, dan sekejap bosan akan datang dengan tiba-tiba dan juga malas yang tidak pernah lepas dari kekangan, yang seringkali sewaktu-waktu membuat saya memutuskannya dan melepaskan hubungan itu untuk tidak menyelesaikannya. Namun berkat motivasi dan dorongan dari keluarga dan sahabat-sahabat, saya dapat menyelesaikan skripsi yang sederhana itu. Walaupun jalanku penuh onak dan duri, yang selalu menghantam dan menghalangiku untuk menyelesaikannya.
Skripsi yang saya tulis lahir dari proses kerja keras, selama saya menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari. Skripsi ini juga lahir dari dialog, menerjunkan diri dan mengumpulkan data-data, lalu kemudian saya mencoba analisa. Saya banyak berkecimpung dengan data-data, mengolahnya kemudian mencoba melihat sisi itu dengan relaitas dilapangan. Apa yang kutemukan, kemudian saya mencoba rangkaikan kata demi kata untuk melahirkan karya tulis ilmiah yang bernama skripsi. Meskipun saya akui skripsi ini masih banyak kekurangan dan butuh kesempurnaan dalam peneliti selanjutnya.
Dalam skripsi itu saya mencoba untuk menulis berdisiplin. Mengikuti apa yang menjadi panduan dalam penulisan skripsi yang kemudian lahir sebagai sebuah karya yang sederhana, lalu membuka gerbang kampus UHO untuk memahami dunia yang sebenarnya. Namun dengan hal itu saya akui bahwa seseorang yang menyelesaikan skripsi atau S1 bukan sesuatu hal yang luar biasa atau dapat menunjukan kualitas kesarjaan penyandang gelar. Tapi setidaknya saya telah berusaha melewati masa-masa sulit, yang orang lain tidak mempercayai saya bisa menyelesaikan sekolah sarjana ini karena banyaknya keterbatasan. Saya hampir saja berhenti kuliah karena keterbatasan uang kuliah, hingga saya berusaha mencari beasiswa yang dapat menunjang keberlanjutan kuliahku.
Dengan kesungguhan itu, saya berhasil mendapatkan beasiswa berprestasi tanpa mengemis diloloskan, menyogok atau diuruskan oleh orang lain karena punya kedekatan di birokrasi kampus. Saya berusaha sendiri, meskipun saya akui itu sangat susah dan sering di ping-pong oleh pihak Fakultas dan Universitas. Namun saya punya kesabaran untuk bisa menghadapi semua itu.
***
Banyak duri-duri yang mencoba merong-rong keberlanjutan kuliahku. Dari pertama saya kuliah, keluargaku yang lain suda pesimis bahwa saya tidak bisa melanjutkan dan menyelesaikan kuliahku. Mereka seperti melarang saya untuk kuliah karena orang tuaku tak punya biaya. Namun dengan kesabaran dan keteguhan serta kepercayaan orang tua, saya mencoba untuk berbesar hati. Saya selalu berikhtiar bahwa semuanya pasti saya akan bisa lewati. Saya juga mencoba bekerja untuk mencari uang tambahan kuliahku, mulai dari menjadi kuli bangunan sampai menjadi marketing menjual barang-barang dari kantor orang lain.
Dalam menyelesaikan skripsi itu, saya telah berproses banyak. Tes untuk masuk, proses perkuliahan, berorganisasi, membuat acara diskusi atau dialog, membuat tugas-tugas di BI dan BPS, membaca buku-buku, ujian proposal, ujian hasil hingga ujian skripsi. Semua tahapan itu saya lalui dengan baik dan saya taati apa yang digariksan oleh jurusan saya Ilmu Ekonomi. Dengan kegiatan-kegiatan organisasi saya belajar banyak hal dan dipertemukan dengan aktivis-aktivis dan dosen-dosen yang menjadi guru saya dikampus. Saya mencoba belajar banyak hal kepada mereka, menyerap banyak hikmah dari setiap tetes kata yang mengalir dalam bahasa dan tutur kata mereka.
Perjalanan untuk mendapatkan titel sarjana lahir dari proses yang panjang dan bahkan berdara-dara. Dari proses itu saya mencoba ingin melewatinya dengan baik, agar kelak saya dapat mempunyai kekebalan dalam menghadapi beban hidup yang semakin rumit kedepan. Saya selalu menyiasati diri, membedakan mana yang bisa kupilih dan mana yang tidak bisa kupilih. Mana yang bisa ku beli dan mana yang tidak bisa saya beli. Mana yang penting dan mana yang tidak penting. Saya mencoba untuk efektif dan efisien dalam segala hal, termasuk dalam pemakian uangku. Saya mencoba tidak terpengaruh dengan orang-orang yang suka berfoya-foya sebagaimana kehidupan di kota-kota. Konsumtif dengan segala hal, tanpa memandang kegunaan dan kepentingan dari barang-barang yang dibeli tersebut. Itulah komitmen yang saya pelihara dengan baik, sebagai anak yang lahir di desa.
***
Dari keadaan yang serba kesulitan itu, ada saja orang-orang yang senantiasa mengulurkan tangan untuk membantu saya. Mereka adalah malaikat dalam hidupku, yang selalu menemani harapan, impian dan cita-cita ini kemanapun saya melangkah. Itulah Ibu saya yang selalu berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini. Saya menjalani kuliah, dengan sangat memberatkan Ibu. Ibu setiap hari berkebun, menanam sayur-sayuran untuk kemudian dijual ke pasar. Uang dari hasil penjualan itu, sebagian Ibu menabungnya dan sebagiannya lagi Ibu mengirimkannya untukku, sebagai tambahan untuk mencukupi kebutuhan kuliahku. Itulah kecerdasan Ibu saya, yang hanya seorang petani dari desa yang sangat miskin. Ibu mencoba memberikan dan membukakan masa depan untuk anak-anaknya lewat pendidikan.
Ibu adalah mercusuar dalam kehidupanku, yang senantiasa memberikan cahaya pertolongan setiap kali saya tersesat pada jalan kegelapan. Ibu adalah cahaya matahari yang senantiasa menerangi bumi tanpa rasa perih dan terpedaya. Ibu adalah monumen kebajikan, yang selalu memberikan serpihan nasehat dan motivasi untuk kebangkitan dan kebaikan masa depan anaknya. Disaat saya melemah, Ibu hadir dengan segepok ungkapan nasehat bahwa dunia terus berputar dan samudra kebaikannya tak akan pernah surut. Anaknya akan berhenti jika dunia berhenti, jika kita tidak berusaha maka berarti kita suda mati. Maka kita harus bangkit dalam segala keterbatasan itu.
Selain Ibuku, yang bersumbangsi dalam penyelesaian skripsiku ini adalah kakaku Gasrudin. Dikalah saya mempunyai keterbatasan, dia selalu menawarkan dengan caranya sendiri agar saya tetap bertahan dengan kuliahku. Dia hanyalah seorang Prajurit TNI yang juga mempunyai keterbatasan uang. Namun dia jugalah orang yang selalu mempunyai kepekaan terhadap saya, memberikan bantuan dikalah saya sedang goyah. Dia memilki semangat juang, sebagaimana yang tertanam dalam dirinya sebagai Prajurit TNI. Apapun dan dalam keadaan apapun dia akan berusaha keras untuk bisa memangku agar saya dapat berdiri tegak, menatap lurus kedepan untuk menyelesaikan skripsiku. Setiap saya memikirkan Ibuku dan kakakku, saya malu terhadap diriku sendiri. Kepada Ibuku, saya malu karena sampai saat ini saya belum bisa membahagiakannya dan tak bisa berbuat banyak. Sementara kakaku dia telah banyak membantu saya dalam bentuk finansial yang seharusnya digunakan untuk menghidupi keluarga kecilnya, dan samapai saat ini juga saya belum bisa memberikan dan berbuat banyak untuk keluarga kecilnya.
Selain dari keluargaku, orang-orang yang senatiasa berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini adalah sahabat-sahabatku dan teman-teman seangkatan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan terutama di Jurusan Ilmu Ekonomi. Saya berterima kasih kepada teman-teman yang telah banyak membantu. Motivasi dan dorongan kalian semua sangat bermanfaat buatku, yang beberapa bulan saya sempat berhenti untuk menyelesaikannya. Sahabat-sahabat itu adalah Tamsyl, Mardamin, Razak, Prawindi, Eko Sudrajat, La Ode Kadar, Ajal Saputra, Yusdin Tangkesi, Mustaqim Loga, Sabarudin yang selalu menyuruh saya untuk cepat-cepat selesai. Bersama merekalah saya banyak berdiskusi dan belajar banyak hal terutama dalam berorganisasi. Juga teman-teman seangkatan Ilmu Ekonomi, Marhum, Laode Zainudin, Indra, Reka, Hasan, Made, Murphy Ruanda, Ayu, Melis, Cica, Trisno, Candri Maharani, Jusna, Nonong dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dalam tulisan ini. Kalianlah teman-teman yang baik, yang selalu menerima persahabatan denganku apa adanya.
Untuk sepupu-sepupuku, Ade, Helda, Cilong dan Adeku Nini Asriani yang selalu mengerti dan memahamai diriku menyiapkan kopi pada saat saya mengerjakan penyelesaian skripsi ini. Terima kasih kalian adalah sepupu yang baik, yang tidak bisa saya lupakan. Juga sahabat-sahabat Wayong, teman nongkrong di kedai kopi untuk nonton bola bersama, Arjun, Mardan, Sufi, Randa, Eka, Aan, terima kasih atas kebaikannya yang selalu mentraktir kopinya.
Juga tak terhingga, rasa terima kasihku kepada orang-orang yang telah memberikan sumbangsi dalam penyelesaian skripsi ini. Saya beri penghargaan yang sebesar-besarnya kepada kedua pembimbing saya, Dr. Hj. Rostin dan Dr. La Ode Suriadi yang telah memberikan jalan yang mulus dan tidak menyusahkan untuk selalu bertemu dalam konsultasi perbaikan proposal, hasil dan skripsiku. Ditengah kesibukannya, mungkin saya telah banyak menganggu waktu mereka. Saya juga mungkin agak mengecewakan dalam penyelesaian skripsi ini. Namun dengan adanya keterbatasan itu, mereka mencoba memaklumi atas hasil karya skripsiku. Saya akui masih banyak kekurangan dalam skripsi ini dan masih butuh penyempurnaan. Namun inilah langka dan pijakan awal saya untuk selalu belajar dalam mengandrungi luasnya samudra pengetahuan. Sumbangsi mereka adalah sesuatu hal yang berharga dalam hidupku dan tak bisa saya lupakan.
Tak lupa, juga segalah rasa terima kasihku kepada dosen Kak Syamsul Anam Ilahi, yang telah banyak memberikan masukan pemikiran selama saya kuliah. Dialah yang memperkenalkan kami tentang dunia membaca dan menulis. Dialah yang banyak mengajarkan kami tentang kerja-kerja dalam organisasi. Dia jugalah yang memperkenalkan kami dengan penulis asal Buton Kak Yusran Darmawan. Sehingga di dalam tulisan ini, saya pantas memberikan penghargaan juga kepada Kak Yusran Darmawan yang telah menginspirasi kami lewat tulisan-tulisannya yang selalu mengalir dan buku-buku bacaanya yang selalu memikatku untuk menyusuri tokoh-tokoh buku untuk mencarinya.
Dan pada akhirnya, skripsiku bukanlah sesuatu yang baru dan masih banyak kekurangan didalamnya. Seperti kata orang-orang, tidak sesuatu yang baru dibawah matahari ini. Sama halnya dengan skripsiku. Saya menyerahkan kepada pembaca untuk menilainya, kritiknya dan saran-saranya sangat saya perlukan sebagai bentuk penyempurnaan dikemudian hari.

                                                                                                            La Ode Halaidin
                                                                                                            Kendari, 19 April 2016

0 komentar:

Posting Komentar