MALAM, saya menuliskan
pengantar skripsiku dan banyak yang menghinggapi dalam benak pemikiran ini. Yang
saya pikirkan pertama adalah kedua orang tuaku dan terutama sekali Ibu saya yang
selama ini telah banyak mengorbankan apa yang dimiliki. Tenaga dan waktunya
digunakan untuk bertani, demi mencari segepok rezeki untukku yang sedang kuliah
di daerah orang lain. Perhatian Ibu adalah sesuatu yang berharga dalam hidup
saya. Ibu adalah lentera disetip jalanku yang seringkali dipenuhi duri-duri
dalam mengandrungi setiap beban hidupku.
Saya tak akan sanggup
membalas semua pengorbanan itu, hingga saya berbuat apapun tak akan bisa
membalas budi yang begitu baik dan ikhlas tersebut.
Inilah kiranya penting
saya menuliskan catatan ini, sebagai kesan-kesan saya kepada orang-orang yang
telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsiku hingga saya lulus. Saya mengucapkan
terimah kasih banyak atas semuanya kepada kedua orang tuaku, saudara-saudaraku,
sahabat-sahabatku yang telah banyak membantu baik moril maupun materiil.
Sebagaimana kata pepata,
menyelam sambil minum air, penyelesaian skripsi membutuhkan proses yang sangat
panjang dan tergolong berat. Kadang kita dihinggapi rasa senang, dan sekejap bosan
akan datang dengan tiba-tiba dan juga malas yang tidak pernah lepas dari kekangan,
yang seringkali sewaktu-waktu membuat saya memutuskannya dan melepaskan
hubungan itu untuk tidak menyelesaikannya. Namun berkat motivasi dan dorongan
dari keluarga dan sahabat-sahabat, saya dapat menyelesaikan skripsi yang
sederhana itu. Walaupun jalanku penuh onak dan duri, yang selalu menghantam dan
menghalangiku untuk menyelesaikannya.
Skripsi yang saya tulis
lahir dari proses kerja keras, selama saya menempuh pendidikan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari. Skripsi ini juga lahir dari
dialog, menerjunkan diri dan mengumpulkan data-data, lalu kemudian saya mencoba
analisa. Saya banyak berkecimpung dengan data-data, mengolahnya kemudian
mencoba melihat sisi itu dengan relaitas dilapangan. Apa yang kutemukan,
kemudian saya mencoba rangkaikan kata demi kata untuk melahirkan karya tulis
ilmiah yang bernama skripsi. Meskipun saya akui skripsi ini masih banyak
kekurangan dan butuh kesempurnaan dalam peneliti selanjutnya.
Dalam skripsi itu saya
mencoba untuk menulis berdisiplin. Mengikuti apa yang menjadi panduan dalam
penulisan skripsi yang kemudian lahir sebagai sebuah karya yang sederhana, lalu
membuka gerbang kampus UHO untuk memahami dunia yang sebenarnya. Namun dengan
hal itu saya akui bahwa seseorang yang menyelesaikan skripsi atau S1 bukan
sesuatu hal yang luar biasa atau dapat menunjukan kualitas kesarjaan penyandang
gelar. Tapi setidaknya saya telah berusaha melewati masa-masa sulit, yang orang
lain tidak mempercayai saya bisa menyelesaikan sekolah sarjana ini karena
banyaknya keterbatasan. Saya hampir saja berhenti kuliah karena keterbatasan
uang kuliah, hingga saya berusaha mencari beasiswa yang dapat menunjang
keberlanjutan kuliahku.
Dengan kesungguhan itu,
saya berhasil mendapatkan beasiswa berprestasi tanpa mengemis diloloskan,
menyogok atau diuruskan oleh orang lain karena punya kedekatan di birokrasi kampus.
Saya berusaha sendiri, meskipun saya akui itu sangat susah dan sering di
ping-pong oleh pihak Fakultas dan Universitas. Namun saya punya kesabaran untuk
bisa menghadapi semua itu.
***
Banyak duri-duri yang
mencoba merong-rong keberlanjutan kuliahku. Dari pertama saya kuliah,
keluargaku yang lain suda pesimis bahwa saya tidak bisa melanjutkan dan
menyelesaikan kuliahku. Mereka seperti melarang saya untuk kuliah karena orang
tuaku tak punya biaya. Namun dengan kesabaran dan keteguhan serta kepercayaan
orang tua, saya mencoba untuk berbesar hati. Saya selalu berikhtiar bahwa
semuanya pasti saya akan bisa lewati. Saya juga mencoba bekerja untuk mencari
uang tambahan kuliahku, mulai dari menjadi kuli bangunan sampai menjadi
marketing menjual barang-barang dari kantor orang lain.
Dalam menyelesaikan
skripsi itu, saya telah berproses banyak. Tes untuk masuk, proses perkuliahan,
berorganisasi, membuat acara diskusi atau dialog, membuat tugas-tugas di BI dan
BPS, membaca buku-buku, ujian proposal, ujian hasil hingga ujian skripsi. Semua
tahapan itu saya lalui dengan baik dan saya taati apa yang digariksan oleh
jurusan saya Ilmu Ekonomi. Dengan kegiatan-kegiatan organisasi saya belajar
banyak hal dan dipertemukan dengan aktivis-aktivis dan dosen-dosen yang menjadi
guru saya dikampus. Saya mencoba belajar banyak hal kepada mereka, menyerap
banyak hikmah dari setiap tetes kata yang mengalir dalam bahasa dan tutur kata
mereka.
Perjalanan untuk
mendapatkan titel sarjana lahir dari proses yang panjang dan bahkan
berdara-dara. Dari proses itu saya mencoba ingin melewatinya dengan baik, agar
kelak saya dapat mempunyai kekebalan dalam menghadapi beban hidup yang semakin
rumit kedepan. Saya selalu menyiasati diri, membedakan mana yang bisa kupilih dan
mana yang tidak bisa kupilih. Mana yang bisa ku beli dan mana yang tidak bisa
saya beli. Mana yang penting dan mana yang tidak penting. Saya mencoba untuk
efektif dan efisien dalam segala hal, termasuk dalam pemakian uangku. Saya
mencoba tidak terpengaruh dengan orang-orang yang suka berfoya-foya sebagaimana
kehidupan di kota-kota. Konsumtif dengan segala hal, tanpa memandang kegunaan
dan kepentingan dari barang-barang yang dibeli tersebut. Itulah komitmen yang
saya pelihara dengan baik, sebagai anak yang lahir di desa.
***
Dari keadaan yang serba
kesulitan itu, ada saja orang-orang yang senantiasa mengulurkan tangan untuk
membantu saya. Mereka adalah malaikat dalam hidupku, yang selalu menemani
harapan, impian dan cita-cita ini kemanapun saya melangkah. Itulah Ibu saya yang
selalu berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini. Saya menjalani kuliah,
dengan sangat memberatkan Ibu. Ibu setiap hari berkebun, menanam sayur-sayuran
untuk kemudian dijual ke pasar. Uang dari hasil penjualan itu, sebagian Ibu
menabungnya dan sebagiannya lagi Ibu mengirimkannya untukku, sebagai tambahan
untuk mencukupi kebutuhan kuliahku. Itulah kecerdasan Ibu saya, yang hanya
seorang petani dari desa yang sangat miskin. Ibu mencoba memberikan dan
membukakan masa depan untuk anak-anaknya lewat pendidikan.
Ibu adalah mercusuar
dalam kehidupanku, yang senantiasa memberikan cahaya pertolongan setiap kali
saya tersesat pada jalan kegelapan. Ibu adalah cahaya matahari yang senantiasa
menerangi bumi tanpa rasa perih dan terpedaya. Ibu adalah monumen kebajikan,
yang selalu memberikan serpihan nasehat dan motivasi untuk kebangkitan dan
kebaikan masa depan anaknya. Disaat saya melemah, Ibu hadir dengan segepok
ungkapan nasehat bahwa dunia terus berputar dan samudra kebaikannya tak akan
pernah surut. Anaknya akan berhenti jika dunia berhenti, jika kita tidak
berusaha maka berarti kita suda mati. Maka kita harus bangkit dalam segala
keterbatasan itu.
Selain Ibuku, yang
bersumbangsi dalam penyelesaian skripsiku ini adalah kakaku Gasrudin. Dikalah
saya mempunyai keterbatasan, dia selalu menawarkan dengan caranya sendiri agar
saya tetap bertahan dengan kuliahku. Dia hanyalah seorang Prajurit TNI yang juga
mempunyai keterbatasan uang. Namun dia jugalah orang yang selalu mempunyai
kepekaan terhadap saya, memberikan bantuan dikalah saya sedang goyah. Dia
memilki semangat juang, sebagaimana yang tertanam dalam dirinya sebagai
Prajurit TNI. Apapun dan dalam keadaan apapun dia akan berusaha keras untuk
bisa memangku agar saya dapat berdiri tegak, menatap lurus kedepan untuk
menyelesaikan skripsiku. Setiap saya memikirkan Ibuku dan kakakku, saya malu
terhadap diriku sendiri. Kepada Ibuku, saya malu karena sampai saat ini saya
belum bisa membahagiakannya dan tak bisa berbuat banyak. Sementara kakaku dia
telah banyak membantu saya dalam bentuk finansial yang seharusnya digunakan
untuk menghidupi keluarga kecilnya, dan samapai saat ini juga saya belum bisa
memberikan dan berbuat banyak untuk keluarga kecilnya.
Selain dari keluargaku,
orang-orang yang senatiasa berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini
adalah sahabat-sahabatku dan teman-teman seangkatan di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis dan terutama di Jurusan Ilmu Ekonomi. Saya berterima kasih kepada
teman-teman yang telah banyak membantu. Motivasi dan dorongan kalian semua
sangat bermanfaat buatku, yang beberapa bulan saya sempat berhenti untuk
menyelesaikannya. Sahabat-sahabat itu adalah Tamsyl, Mardamin, Razak, Prawindi,
Eko Sudrajat, La Ode Kadar, Ajal Saputra, Yusdin Tangkesi, Mustaqim Loga,
Sabarudin yang selalu menyuruh saya untuk cepat-cepat selesai. Bersama
merekalah saya banyak berdiskusi dan belajar banyak hal terutama dalam
berorganisasi. Juga teman-teman seangkatan Ilmu Ekonomi, Marhum, Laode
Zainudin, Indra, Reka, Hasan, Made, Murphy Ruanda, Ayu, Melis, Cica, Trisno,
Candri Maharani, Jusna, Nonong dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu dalam tulisan ini. Kalianlah teman-teman yang baik, yang selalu
menerima persahabatan denganku apa adanya.
Untuk sepupu-sepupuku,
Ade, Helda, Cilong dan Adeku Nini Asriani yang selalu mengerti dan memahamai
diriku menyiapkan kopi pada saat saya mengerjakan penyelesaian skripsi ini.
Terima kasih kalian adalah sepupu yang baik, yang tidak bisa saya lupakan. Juga
sahabat-sahabat Wayong, teman nongkrong di kedai kopi untuk nonton bola
bersama, Arjun, Mardan, Sufi, Randa, Eka, Aan, terima kasih atas kebaikannya
yang selalu mentraktir kopinya.
Juga tak terhingga, rasa
terima kasihku kepada orang-orang yang telah memberikan sumbangsi dalam
penyelesaian skripsi ini. Saya beri penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
kedua pembimbing saya, Dr. Hj. Rostin dan Dr. La Ode Suriadi yang telah
memberikan jalan yang mulus dan tidak menyusahkan untuk selalu bertemu dalam
konsultasi perbaikan proposal, hasil dan skripsiku. Ditengah kesibukannya,
mungkin saya telah banyak menganggu waktu mereka. Saya juga mungkin agak
mengecewakan dalam penyelesaian skripsi ini. Namun dengan adanya keterbatasan
itu, mereka mencoba memaklumi atas hasil karya skripsiku. Saya akui masih
banyak kekurangan dalam skripsi ini dan masih butuh penyempurnaan. Namun inilah
langka dan pijakan awal saya untuk selalu belajar dalam mengandrungi luasnya
samudra pengetahuan. Sumbangsi mereka adalah sesuatu hal yang berharga dalam
hidupku dan tak bisa saya lupakan.
Tak lupa, juga segalah
rasa terima kasihku kepada dosen Kak Syamsul Anam Ilahi, yang telah banyak
memberikan masukan pemikiran selama saya kuliah. Dialah yang memperkenalkan
kami tentang dunia membaca dan menulis. Dialah yang banyak mengajarkan kami
tentang kerja-kerja dalam organisasi. Dia jugalah yang memperkenalkan kami
dengan penulis asal Buton Kak Yusran Darmawan. Sehingga di dalam tulisan ini,
saya pantas memberikan penghargaan juga kepada Kak Yusran Darmawan yang telah
menginspirasi kami lewat tulisan-tulisannya yang selalu mengalir dan buku-buku
bacaanya yang selalu memikatku untuk menyusuri tokoh-tokoh buku untuk
mencarinya.
Dan pada akhirnya,
skripsiku bukanlah sesuatu yang baru dan masih banyak kekurangan didalamnya.
Seperti kata orang-orang, tidak sesuatu yang baru dibawah matahari ini. Sama
halnya dengan skripsiku. Saya menyerahkan kepada pembaca untuk menilainya,
kritiknya dan saran-saranya sangat saya perlukan sebagai bentuk penyempurnaan
dikemudian hari.
La
Ode Halaidin
Kendari,
19 April 2016
0 komentar:
Posting Komentar