05 September 2015

Mencari Makna Perjalanan Hidup

                                                                              Ilustrasi

Setelah kita di lahirkan di dunia dan masih menginjak usia bayi, Ibu kita selalu mengatakan kata-kata yang halus yang penuh dengan Makna “ Nak, Nanti kalau sudah besar jadilah kamu anak yang pintar dan selalu patuh pada kedua orang tua ya” seperti itulah ungkapan seorang Ibu. Kalau kita mencoba mengukir kata-kata Ibu tersebut betapa Baik dan Ikhlasnya seorang Ibu terhadap diri kita ( kepada anaknya ), hingga dia ( Ibu ) terus mengagung-agungkan, merawat, mendidik hingga kita menginjak usia Remaja. Namun demikian, seorang Ibu tidak berhenti sampai di situ, dia ( Ibu ) akan terus merawat dan terus memberikan kasih sayang sepenuhnya terhadap seorang anak.

Pada saat usia masih kecil, kita ingin selalu cepat berkembang menuju usia Remaja, setelah itu barulah menuju usia Dewasa karena dari kacamata orang bahwa hidup di usia Dewasa sangat menyenangkan, indah dan bahagiah bisa merasakan perasaan jatuh Cinta, kasmaran dan lain-lain hingga terus berlayar sejauh mungkin dengan menemukan prinsip hidup yang sesunggunya.

Perjalanan hidup memang sangat panjang dan membutuhkan waktu yang sangat banyak, dari masa dalam kandungan hingga terlahir di dunia, menjadi Anak-anak, Remaja, Dewasa, Tua dan terakhir adalah menjadi Kakek-Nenek dan kemudian meninggal dunia Sama halnya dalam menempu sebuah pendidikan membutuhkan sebuah perjalanan waktu yang sangat panjang. Kalau pada masa-masa saya sekolah TK itu saya masih dapat, hingga melanjutkan ke SD, SLTP, SMA, dan sekarang duduk di sebuah perguruan tinggi Negeri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari.

Universitas Halu Oleo Kendari adalah universitas terbaik Sulawesi Tenggara dan merupakan universitas terbesar. Semua orang akan bangga ketika masuk pada perguruan tinggi ini, termasuk diri saya sendiri. Dari beberapa saudara saya, mungkin saya yang paling beruntung karena saya bisa diizinkan untuk masuk pada perguruan tinggi Negeri. Bisa belajar dan melakukan segala aktivitas kampus. Ini merupakan suatu pengalaman terbesar dalam hidup saya.

Keterbatasan modal. Inilah kebanyakan yang saya dapat pada semua orang, termasuk dikampung saya di Raha Sulawesi Tenggara. Tidak dapatnya menempu pendidikan perguruan tinggi karena adanya hal ini yaitu biaya pendidikan. Saya pribadi merasakan itu pada masa-masa SMA. Pekerjaan orang tua yang hanya sekedar Petani biasa, bertani yang hanya untuk menyambung hidup, sehingga berbagai kendala pun saya dapat. Saya melewati ini bisa dibilang sangat susah sekali. Tetapi saya selalu bersyukur, dengan apa yang ada pada kedua orang tua saya. Pada saat lulus SMA, ingin lanjut ke perguruan tinggi tetapi satu yang menjadi masalah yaitu biaya. Hingga akhirnya saya di percayakan oleh orang tua dan atas bantuan saudara-saudara saya untuk menempuh perguruan tinggi. Belajar merupakan hobi atau kesukaan saya baik belajar kepada orang lain maupun belajar lewat buku-buku, media online ataupun diskusi-diskusi.

Saya selalu terinspirasi dengan kata-kata motivasi, dan memang didalam hidup harus selalu ada motivasi-motivasi untuk selalu bergerak dan melakukan sesuatu yang lebih mulia dan bermanfaat. Dalam buku motivasi 99 Mutiara Hidup dikatakan Bagaikan pemain bola, jalani hidup ini mengikuti irama bola yang pergi, ikutilah ia, tetapi jangan lupa dengan sasaran hidupmu. Sasaranmu adalah membuat gol sebanyak mungkin.

Yups….menjalani hidup ini memang banyak rintangan yang menunggu kedepan, tetapi bukan berarti kita kalah lalu harus memasrahkan diri. Bergerak selangka-demi selangka itu lebih baik daripada kita mendiamkan diri di bumi dan tak berbuat apa-apa. Sungguh sayangnya kita tak melakukan sebuah petualangan dalam hidup ini, yang kemudian akan membuat terus hambar hari-hari kita. Berpetualang bukan berarti hanya untuk melakukan banyak perjalanan tetapi dengan mengunjungi, membantu lalu mengapdikan diri pada kebaikan yang tentu akan memacu sebuah kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Saya teringat dengan ucapan J. Donald Walters bahwa Kebahagiaan akan tumbuh berkembang manakala Anda membantu orang lain. Namun bilamana Anda tidak mencoba membantu sesama, kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman, harus disirami tiap hari dengan sikap dan tindakan memberi. Iya…kita harus banyak memberi meskipun itu tak seberapa.

Saat ini setelah berhari-hari merenungkan sebuah perjalanan hidup saya, kiranya banyak makna tersendiri yang dapat ku petik. Mungkin capek, bosan, gagal, namun apakah kita akan berhenti melangka? Saya kira tidak…kita harus terus maju untuk memetik makna dari sebuah perjalanan hidup itu dan kedepan kita akan mempunyai sebuah cerita itu, kepada istri dan anak cucu kita.

Tulisan ini bagian dari curhatan hati saya yang sudah lama tercecer di notebook.


                                                                                                           
Kendari 5 September 2015

0 komentar:

Posting Komentar