07 Mei 2015

Tradisi Ataukah Hanya Pelampiasan Kesenangan!

                                                                             Ilustrasi

Suda empat tahun saya tinggal ngekos di depan kampus Universitas Halu Oleo. Namun itu suda empat tahun juga saya menyaksikan setiap kali mahasiswa selesai di wisuda, sorenya sampai pagi mereka seperti melakukan kegiatan pesta, memutar musik dengan suara besar-besar sambil bernyanyi dan menenggak minuman-minuman keras.

Saya tak mengerti dengan semua itu. Apakah ini yang di namakan sebagai sebuah tradisi masyarakat kampus. Ataukah hanya bagian dari pelampiasan karena kesenangan mereka telah melalui masa-masa sulit pada saat kuliah atau kesenangan mereka karena telah berhasil menghadapi dosen-dosen yang ngiler yang membantai mereka pada saat ujian skripsi.

Entalah,….kalau mereka beranggapan demikian, saya kira itu hanya bagian dari kenangan pergulatan kita di dunia kampus dan setelah keluar kampus masaalah-masaalah yang akan kita hadapi mungkin sangat sulit. Kita hanya butuh penguatan diri untuk menghadapi dunia luar, butuh refleksi dan tak menganggap bahwa masa-masa sulit itu hanya di dunia kampus. Di dunia luar sana menunggu, kita hanya butuh sekuat seperti batu karang yang ada ditengah laut, biarpun diterjan ombak keras iya tak akan pernah goyah.

Jika kita melihat proses belajar mahasiswa-mahasiswanya sepertinya biasa-biasa saja. Tidak seperti di kampus-kampus terbesar didalam dan luar negeri. Tak ada yang keluyuran keluar-masuk perpustakaan Universitas Halu Oleo. Karena memang miskin buku-buku bahan bacaan (nanti lain kali saya akan tunjukan foto-fotonya, rak-rak atau lemari yang tak mempunyai buku bacaan apapun). Tak pernah juga saya dapatkan mahasiswa-mahasiswanya sekedar duduk-duduk dibawah pohon yang di temani sebuah buku, kemudian tenggelam dalam bacaannya. Karena kebanyakan mahasiswa maupun mahasiswinya bukanlah buku-buku yang dibawanya tapi make-up, Aipet dll.

Kemarin tanggal 4 dan 5 Mei 2015 ada acara wisuda di Universitas Halu Oleo. Saya menyaksikannya dengan penuh semangat, melihat senior-senior telah di wisuda. Saya mengucapkan selamat kepada teman-teman itu dan mereka tersenyum bangga dan penuh semangat.

Tepat tanggal 5 sore hari, kemudian saya sempatkan diriku untuk ke fakultas ekonomi. Ehh…ada teman yang panggil untuk datang ke acaranya. Teman ini mengatakan bahwa acarnya cuman makan-makan, kemudian saya mengiyakan saja tetapi dalam hati, saya tak akan datang karena saya suda menduga pasti pesta miras lagi sambil karaokean.

Tak ada hal lain, selain pesta miras sambil karaokean. Selama saya melihat acara selesai wisuda sahabat-sahabatku dalam kurung waktu empat tahun ini semuanya sama, saat malam pasti miras dan karaokean. Saya tak suka akan hal ini dan saya selalu menghindari acara-acara seperti ini. Dan yang paling mengerikan lagi, ketika mabuk malah baku hantam sama-sama mereka. Wwaaa….kan lucu ini….tapi itulah orang mabuk segala kemungkinan pasti akan terjadi. Dan orang-orang Indonesia timur memang miras di nomor satukan ketika ada momen acara seperti ini.

Malam ini, di samping kiri-kanan asrama bunyi dentuman music itu sangat menganggu dalam gendang telinga saya. Menghindari panggilan teman-teman, malah di samping asrama ternyata ada yang pesta miras dan karaokean. Tak kenal laki-laki atau perempuan mereka berkumpul sama-sama menikmatai acara pesta miras itu. Hhhmmm….sepertinya ini mungkin suda bagian dari tradisi sekaligus pelampiasan kesenangan itu…


                                                                                                  La ode Halaidin
                                                                                              Kendari 6 Mei 2015
Saat tengah malam menunggu pertandingan Bola Liga Champion Barcelona VS Bayern Munchen dan yang saya dukung adalah Barcelona.

0 komentar:

Posting Komentar