14 November 2016

Sophie dan Sebuah Negeri Raksasa



Cerita ini saya ceritakan dari sebuah film berjudul The BFG. Cerita di film ini diambil dari buku yang ditulis oleh Roald Dahl’s yang berjudul The BFG (Big Friendly Giant). Ceritanya sangat mengesankan dan menghibur. Begini ceritanya.
***
Gadis kecil itu, tinggal disebuah panti asuhan yang dianggapnya sangat tidak kompeten. Banyak aturan-aturan yang dibuat oleh pihak panti asuhan dan seringkali mereka dihukum diruang bawah tanah. Aturan-aturan ini membuatnya benci terhadap panti asuhan tersebut. Di panti asuhan itu, ia juga tak punya sahabat. Ia merasa sepi dan suatu hari, ia memimpikan sebuah dunia yang bebas, berpetualang pulang dan pergi.
Kegemaran gadis kecil itu adalah membaca, terutama buku karya Nicholas Nickleby. Ia seringkali terjaga sampai pukul 3 pagi. Hal ini dilakukannya untuk mengantisipasi agar ia tak hilang diculik setan. Waktu jam 3 pagi baginya adalah waktu dimana para Boogeyman muncul, lalu membuat orang-orang menghilang entah kemana.
Tapi, ia entah mimpi apa, penculikan itu akhirnya terjadi. Sekiat hampir pukul 4 pagi ia berhasi diculik oleh seorang raksasa,  lalu dibawa pergi di negeri yang bernama, negeri raksasa. Di negeri raksasa itu, dihuni oleh sepuluh raksasa. Ada 9 raksasa jahat pemakan manusia dan 1 raksasa baik pemakan sayur-sayuran dan buah. Gadis kecil itu cukup beruntung. Ia diculik oleh raksasa yang baik, bukan kanibal pemakan manusia.
Keseharian raksasa baik itu cukup unik. Ia menangkap mimpi-mimpi, lalu ia tiupkan ke anak-anak yang terlelap hingga menemukan mimpi indah dalam mimpi anak-anak. Dalam bukunya katanya, ia ingin memberikan mimpi gemerlap. Mimpi yang memberi si pemimpi saat-saat indah.
Ketika si gadis kecil itu berada dalam gua tempat tinggal raksasa, ia memohon agar tidak memakannya. Si raksasa baik kemudian mengatakan bahwa walaupun ia seorang raksasa, ia bukan kanibal pemakan manusia. Ia tidak pernah melakukannya. Ia menculiknya, karena khawatir akan menceritakannya ke banyak orang, banyak orang mencarinya, ditangkap, lalu menjadi tontonan seluruh dunia.
Itulah yang menjadi kekhawatirannya, dan kemudian dibawanya gadis kecil itu di negeri raksasa. Ia tidak akan memakannya, tapi hanya menyembunyikannya. Sementara itu, 9 raksasa lainnya, pembunuh, kanibal pemakan manusia. Sembilan raksasa itu, katanya akan menelannya jika kedapatan suatu waktu.
Nama gadis kecil adalah Sophie. Sophie bukanla gadis kecil yang penakut. Ia seorang anak pemberani dan tak kenal rasa takut, termasuk melawan 9 raksasa-raksasa kanibal itu. Saat Sophie dengan raksasa baik itu hendak pergi menangkap mimpi-mimpi di sebuah puncak, mereka terhalang oleh 9 raksasa yang kejam. Raksasa baik itu kemudian ditangkap dan dipermainkan seperti pingpong, dilempar kemudian ditangkap dan dilempar lagi oleh raksasa yang lainnya. Saat raksasa baik itu handak dibuang pada raksasa yang lainnya, Sophie bertemu muka dan membisikin agar raksasa baik melakukan sesuatu. Dan yang terjadi, mereka tak bisa melakukan apa-apa, pasrah dan hanya menunggu turunnya hujan. Saat hujan turun, raksasa baik pun dilepas, karena 9 raksasa kanibal sangat takut dikena dengan air.
Dalam perjalanan menuju sebuah puncak, Sophie mengatakan pada si raksasa baik bahwa seharusnya ia tidak diperlakukan seperti itu. Sophie menganjurkan bahwa si raksasa baik harus melawan terhadap raksasa-raksasa jahat itu. Namun, si raksasa baik tidak bisa melakukannya. Ia hidup dan dikelilingi oleh 9 raksasa jahat pemakan manusia. Katanya, 9 raksasa itu mengambil kehidupan mereka dari manusia dan ia mengembalikan kembali, berupa mimpi-mimpi indah itu. Itulah yang dilakukan oleh si raksasa baik selama ini, menangkap mimpi-mimpi.
***
Di puncak itu, si raksasa baik diberinya nama sebuah negeri mimpi. Ada sebuha pohon besar yang dibawanya air mengalir ke tempat yang paling rendah. Di pohon itu, terdapat berbagai macam mimpi, ada mimpi baik dan juga buruk.
Si raksasa baik kemudian bercerita bahwa di negeri mimpi ia mendengar apa saja; suara musik dari bintang-bintang di langit, semut kecil yang berbicara satu sama lain, para ulat bulu yang berbicara sepanjang waktu  tentang siapa yang akan jadi kupu-kupu paling cantik dan lain sebagainya. Bahkan, ia juga suda mendengar segala hal yang baik dan buruk di negeri mimpi, semua bisikan-bisikan dari dunia, katanya.
Raksasa baik itu bernama BFG. Nama itu diberikan oleh Sophie setelah mereka pulang menangkap mimpi-mimpi dari negeri mimpi. Saat itu mereka berteman, dan masuk ke kota untuk memberikan mimpi-mimpi baik pada anak-anak. Namun setelah hendak ke negeri raksasa, Sophie mendengar ratapan seorang anak. Begitupun BFG, ia juga mendengar seseorang yang menangisi orang yang dia sayangi.
Sophie kemudian melihat 9 raksasa itu dan mengatakan, monster, kita harus menghentikan mereka. Kau tidak bisa seperti ini BFG, kata Sophie. Lagi-lagi mereka tak bisa melakukan apa-apa. Dan semua itu terjadi karena selimut yang dipakai Sophie berada ditangan 9 raksasa kanibal itu.
***
Sejak itu, BFG kemudian mengembalikan Sophie di panti asuhan. Ia tidak mau terulang ke dua kali dengan kejadian yang sama, saat ia menculik seorang anak laki-laki. Konon, kata BFG, anak laki-laki itu meninggal di makan oleh 9 raksasa kanibal. Ia tidak bisa melindunginya. Maka, disaat 9 raksasa itu mengetahui bahwa BFG punya teman manusia Sophie, ia mengembalikannya agar tidak terjadi hal yang sama. Ia trauma, karena tak bisa menjaga anak laki-laki itu.
Apa yang terjadi dengan Sophie? Ia tetap ingin di negeri raksasa. Bersama BFG ia ingin menghentikan para raksasa kanibal itu. Namun, BFG tetap saja menolak. Sophie menanyakan, apakah anak laki-laki itu merasa takut? BFG mengatakan, ia, pada akhirnya ia takut. Mendengar itu, lalu Sophie mengatakan bahwa ia tidak takut dengan raksasa itu. Tetapi, tetap saja BFG tidak membawanya ke negeri raksasa itu lagi.
Sophie kecewa dengan BFG dan masuk ke dalam panti asuhan. Ia teringat dengan ucapan BFG bahwa BFG dapat mendengar suara apapun. Sophie kemudian mencoba berkata-kata dengan bsikian kepada BFG. Tidak lama kemudian BFG muncul, lalu membawa Sophie ke negeri raksasa.
Di negeri raksasa itu, Sophie dan BFG mencoba menyusun rencana untuk menghentikan 9 raksasa kanibal. Belum sempat ide melintas dipikiran, 9 raksasa itu datang mencari Sophie untuk menjadi santapannya. Sophie berusaha disembunyikan oleh BFG. Saat Sophie menemukan tempat yang aman, ia mendapatkan foto Ratu Inggris. Di sinilah ia mendapatkkan ide untuk mengentikan 9 raksasa itu, melaporkannya ke Ratu Inggris.
Sophie dan BFG kemudian berusaha memberikan mimpi buruk kepada Ratu Inggris. Ratu Inggris akan bermimpi bahwa 9 raksasa itu berada di Inggris dan mereka memakan anak-anak kecil. Dan menjelang pagi, Ratu Inggris bermimpi bahwa 9 raksasa itu berada di Inggris dan menculik anak-anak kecil. Ratu Inggris kemudian terbangun dan melihat Sophie berada di jendela. Ratu berkata bahwa apa yang dialami sama seperti mimpinya. Lalu, Sophie mengatakan bahwa yang membuat mimpi itu temannya BFG. Ratu Inggris pun menanyakan maksud kedatangan Sophie dan BFG.

Kenapa kau dan raksasamu datanag menemuiku, kata Ratu Inggrsi. Kurasa anda bisa mengingat alasannya, yang mulia, jawab Sophie. Ratu pun mengingatnya bahwa kedatangan mereka membutuhkan bantuan. Ia benar, kata Sophie dan sekarang saya akan memanggil teman saya BFG. Saat Sophie memanggil, BFG tak kunjung muncul. Sophie pun berteriak agar BFG memberanikan diri. BFG muncul dan memberikan penghormatan kepada Ratu Inggris “Yang Mulia, saya adalah pelayan anda yang rendah hati”. Ratu pun menerimanya.


Saat itu BFG pun menjadi pelayan Ratu Inggris, lalu bekerja sama untuk menangkap 9 raksasa kanibal. Bersama dengan pasukan Ratu Inggris, Sophie dan BFG pergi ke negeri raksasa. Pasukan Ratu Inggris pun berhasil menangkap 9 raksasa kanibal, lalu diangkutnya untuk diasingkan di sebuah pulau yang tidak berpenghuni. Di pengasingan itu, 9 raksasa berusaha diberi makan dan benih buah snozzcumber, buah yang tidak mereka sukai. Walaupun 9 raksasa itu tidak menyukai buah snozzcumber, mereka harus terbiasa memakannya.
Terasingnya 9 raksasa kanibal, merupakan kemenangan atas Sophie dan BFG. Tetapi Sophie dan BFG harus terpisah. Sophie tinggal dengan Ratu Inggris dan BFG tetap di negeri raksasa yang sekarang penuh dengan kedamaian dan berbagai macam tanaman dan sayur-sayuran. Keduanya hidup bahagia, Sophie tidak lagi tinggal disebuah panti asuhan, sementara BFG tidak lagi memakan buah snozzcumber yang busuk.
Perpisahan mereka, bukan berarti tidak bisa lagi saling menyapa. BFG tetap mendengar bisikan rahasia dari dunia. Saat Sophie menyapa, good morning, BFG? BFG pun mendengarnya, lalu ia tersenyum dengan penuh kebahagiaan.
Saya kutip sedikit kata-kata dalam buku Roald Dahl, The BFG (Big Friendly Giant). Katanya, “mimpi tidak membutuhkan apa-apa. Jika itu mimpi indah, mimpi itu akan menunggu dengan tenang, selamanya hingga dilepaskan dan diizinkan melakukan tugas. Jika itu mimpi buruk, mimpi itu akan berusaha keras keluar”.
Hmmm….nama Sophie dalam film The BFG ini mengingatkan saya pada buku Dunia Sophie karya Jostein Gaarder saja. Sama-sama berfilsafat. Sangat mengesankan dan menghibur.

                                                                                    Kendari, 14 November 2016

                                                                                    Laode Halaidin

0 komentar:

Posting Komentar