17 Maret 2015

Yusran Darmawan, Tulisan Dan Inspirasi Yang Tak Usai

                                                                    Yusran Darmawan, Ara dan Istri

Ketika itu, awal dari sebuah pertemuan dalam acara dialog dengan Yusran Darmawan bersama dengan mahasiswa Ekonomi di fakultas Ekonomi dan Bisnis UHO. Pada setiap acara dialog, kami sangat menyambut baik setiap pemateri yang datang dalam memberikan atau menyampaikan materi-materinya ilmianya, atau hanya sekedar untuk menginspirasi dan memotivasi kami.

Dialog atau diskusi merupakan bukan hal yang membosankan buat kami. Kami bersemangat menyambut setiap pemateri yang datang, termasuk kedatangan Yusran Darmawan. Ketika itu, diantara kami mungkin belum banyak yang tau, Yusran Darmawan itu seorang apa dan asalnya dimana, termasuk saya sendiri. Pada acara dialog itu, Yusran Darmawan selalu menyeruhkan agar kami menulis dan menulis, serta memotivasi kami untuk selalu punya mimpi. Bagiku Yusran Darmawan adalah bukanlah seorang motivator seperti kebanyakan orang, dia hanyalah orang yang selalu membawa inspiratif dimanapun dia berada, orang yang sangat peduli dan setia kepada kepenulisan. Orang yang selalu menebar benih gagasan, dan selalu berhasil membawa sesorang kepenjelajahan dan kepenalaran makna kata-kata. 

Pertemuan itulah yang membawa kami suatu inspirasi dan motivasi baru. Bagiku Yusran Darmawan adalah Lentera Pencerah yang selalu membawah pencerahan dalam memperbaiki  kami, ketika berada dalam kungkungan kegelisahan sebagai mahasiswa. Karena selama ini tak tau arah, kemana akan mengalirkan ide dan menancapkan kata-kata itu.

Yusran Darmawan dalam tulisannya selalu memberikan banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Selalu membawa kepenelaran dan kepenjelajahan dimana dia selalu menajamkan mata penahnya. Semua itu ada, karena kepiawaiannya dalam mengamati dan memonitor. Semua itu karena tulisan-tulisannya. Semua karena ketidakletihannya dalam membuka lembaran-lembaran buku dan menjelajah yang kemudian ditancapkannya di depan leptop/komputer. Semua karena Yusran Darmawan dan kepandaiannya yang selalu menancapkan mata penahnya, telah merubah saya pribadi untuk selalu belajar berselancar dalam merangkai kata-kata. 

***
Didalam blognya dia selalu membagikan cerita-cerita sederhana tetapi sangat menakjubkan dan mencerahkan. Setiap wilayah yang dia kunjungi, setiap buku yang dibaca itu tidak akan sungkan-sungkan untuk menuliskannya, mengabadikannya, mmembagikannya yang kemudian selalu mengajak orang untuk selalu menganalisanya. Disanalah kita akan terbawa lantunan kata-kata yang indah, penyemangat dan juga penuh makna. 

Terimah kasih Yusran Darmawan atas blog-blognya. Saat ini saya telah berada dalam proses penemuan jati diri. Dia mengatakan dalam tulisanmu bahwa menulis itu ibarat otot yang harus terus-menerus dilatih. Tanpa latihan maka tulisan hanya akan menjadi hambar, kehilangan daya getar dan sentuhan magis. Tanpa latihan, tulisan hanya akan menjadi seonggok kata yang tak membawa makna, tak membawa impresi dan tak punya daya sengat.

Olehnya itu, dengan penuh keterbatasan ini saya akan terus berlatih, berselancar dengan kata-kata sekecil dan sesederhana apapun itu. Saya teringat dengan tulisannya yang mengatakan bahwa menulis adalah jalan pedang. Pedang yang di maksud adalah sebagai filosofi hidup dan simbol pemahaman. Dia menganggap bahwa itu adalah semcam panggilan jiwamu untuk membenahi dan membelah kaum yang dibungkam, sekecil dan sesederhana apapun usahamu.

Terimah kasih juga kepada Kanda Samsul Anam Illahi yang selalu menyeruhkan kami untuk selalu belajar menulis dan banyak membaca. Bagiku engkau adalah sosok Guru panutan yang tak pernah letihnya memberi kami jalan pedang itu ketika kami berada dalam lorong gelap yang selama ini kami tidak pernah menemui arah pedang itu. Ketika orang lain menjaga jarak, engkau malah merangkul kami yang penuh dengan keterbatasan ini. Terimah kasih juga karena engkau telah memperkenalkan kami seorang sosok inspiratif dalam dunia kepenulisan (Yusran Darmawan) sehingga kami dengan senang hati mengunjungi blog-blognya.**


Sumber Gambar : timurangin@yahoo.com

0 komentar:

Posting Komentar